Rabu, 13 Februari 2019

Listrik for Life


Ketika listrik padam.





Apa yang kalian lakukan pas listrik padam ?
Listrik dan internet, menjadi salah dua kebutuhan primer di eramillenial  ini.
Sebagai warga masyarakat tentu kita akan nge-dumel / sambat pas listrik dirumah atau dikantor padam. Nggak cuma listrik aja, pas internet kita off kita juga akan melakukan hal yang demikian.
Mengapa listrik padam ?
Mengapa koneksi internet mati ?
Sebagian dari kita mungkin ada yang kepo akan hal diatas.

Pemadaman listrik dilakukan oleh PLN (selaku perusahaan yang mengelola jaringan listrik di Indonesia) tentu ada alasannya. Pertama, pemadaman listrik dilakukan karena ada maintenance atau pemeliharaan jaringan listrik di sebuah wilayah tertentu. Mengapa sih kok di maintenance  segala ? Sebagian orang atau masyarakat kita inginnya listrik nyala terus. Perlu diketahui bersama, pemeliharaan jaringan listrik sangat perlu dilakukan secara berkala, agar insfrastruktur yang sudah terbangun dan terintegrasi bisa awet dan bisa lebih optimal dalam distribusi supply  listrik ke pelanggan. Yang kedua, pemadaman listrik bisa terjadi karena disebabkan adanya sebagian insfrastruktur listrik yang rusak, bisa disebabkan karena bencana alam atau yang lainnya.

Mungkin itu salah dua dari beberapa alasan dari padamnya listrik di sebuah wilayah tertentu. Berkaitan dengan padam nya listrik karena sedang di maintenance, tentu prosedur dari pihak PLN adalah memberi surat edaran atau pemberitahuan secara resmi tentang akan diadakannya maintenance disebuah wilayah tertentu. Hal itu diharapkan agar masyarakat terdampak bisa mempersiapkan sebelumnya.

Namun, apabila dalam sebuah wilayah listrik sering padam, padahal tidak ada pemberitahuan resmi dari PLN akan adanya pemadaman, kita berhak untuk menanyakan permasalahan dan solusinya kepada PLN. Caranya gimana ? Kita bisa melakukan komplen ke PLN via telpun di 123 atau bisa juga mention di official account twitter PLN di https://twitter.com/pln_123, atau kita bisa datang ke kantor cabang PLN terdekat untuk menanyakan-nya.

Untuk layanan internet juga kurang lebih sama dengan yang terjadi pada listrik. Internet off mungkin dari penyedia jasa layanan internet sedang melakukan maintenance. Teman-teman bisa mencari info ke ISP masing-masing.

Sudah menjadi rahasia umum, sebagian dari masyarakat kita apabila listrik maupun internet off akan sambat, kegiatan harian jadi lumpuh. Tapi yang perlu diketahui, sebagai masyarakat yang baik, kita harus tetap tenang dan sabar dalam menunggu-nya on kembali. Ketika kita komplen ke PLN ataupun ke ISP, sebisa mungkin jangan disisipi oleh amarah. Komplen secara sopan dan santun.  Berikan kesempatan kepada petugas untuk bekerja memperbaiki-nya. Mereka rela bekerja di ketinggian, rela berjemur di bawah terik matahari agar distribusi listrik dan internet bisa lebih optimal. Bersyukur lah kita yang hidup di bumi Indonesia masih bisa menikmati layanan listrik. Masih ada beberapa daerah di Indonesia yang sama sekali belum diterangi listrik. Pernah nonton film “Susah Signal” ? Di film tersebut dikisahkan sebuah daerah di Nusa Tenggara, listrik akan menyala saat malam tiba dan akan mati ketika fajar akan tiba.

Menunggu memang membosankan, ya. Menunggu listrik nyala, menunggu internet ON, menunggu “dia” peka akan adanya perasaan kita, dan menunggu yang lainnya.

“tulisan ini ditulis akibat listrik dirumah padam seharian, karena dari pihak PLN memberitahu adanya maintenance jaringan listrik di sekitar wilayah tempat saya bermukim.”




Share:

Sabtu, 09 Februari 2019

Yang sudah pergi dan tak akan kembali

Januari memang sudah pergi.




Hi, fren.
Lama tidak update tulisan di blog ini. Tak terasa ya, ini tahun sudah dua ribu sembilan belas aja. Oh iya, cuma memberi tahu, tulisan ini di tulis dan diterbitkan tepat di minggu yang kedua, bulan kedua ditahun yang kedua pula setelah aksi 212 (aksi 212 bermula pada tahun 2017).


Pernah nggak kalian melempar sebuah batu ke sungai ? Atau setangkai ranting pohon ke dasar jurang ?
Apa yang sudah kita lemparkan, apakah bisa kembali ? Apakah yang sudah pergi, akan kembali ? Tentu .... (jawaban nya ada pada dirimu sendiri) ~

Di realita dunia nyata ini, ada hal-hal yang pergi dan tak akan kembali.
Ketika kita kehilangan orang yang kita cintai, karena memang sudah saatnya (ia) berpulang ke pada Yang Menciptakan, tentu akan merasa kehilangan atas kepergiannya.
Ketika kehilangan orang yang kita sayang, karena mungkin menemukan yang lebih baik atau yang lebih-lebih, apakah dia akan kembali lagi ke kita ? ~ entahlah ...
Dan masih banyak lagi sesuatu yang telah pergi, dan mungkin akan sulit atau bahkan malah tidak akan kembali.
Jangan risau, jangan gundah, jangan galau. Eh galau, gundah, resah boleh, asalkan sewajarnya saja. Memang sudah menjadi kodrati manusia, apabila ditinggal pergi oleh yang dicintai, akan bersedih :(.
Satu yang pasti, kita (yang ditinggal pergi) harus bisa bangkit kembali. Mau-gak mau kita harus move-on, ya walau itu butuh waktu.

Januari memang sudah pergi, meninggalkan aku yang masih sendiri, meninggalkan kita yang (mungkin) merasa menyesal karena telah melewatkannya begitu saja. Tapi, Januari tetap akan datang kembali, bersamaan dengan tahun yang baru.
Dalam diri setiap insan, tentu terbesit sedikit harapan, memohon kepada Tuhan agar dipertemukan dengan tahun depan, dengan harapan dan tekad agar bisa menjadi pribadi yang lebih beriman, menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sudah dilewatkan.

| yang sudah pergi jangan ditangisi lagi, belajar melapangkan hati, mengiklhaskan kepergian, apapun itu. Introspeksi diri, agar bisa mendapati Januari yang lebih baik lagi, dikemudian hari |

Share:

Sabtu, 29 September 2018

Menulis itu "Candu"

Menulis itu Candu,

Saya yakin, setiap insan bisa menulis. Menulis adalah sebuah kegiatan merangkai huruf menjadi kata, dan menggabungkan nya menjadi kalimat hingga membentuk sebuah tulisan atau paragraf yang memiliki maksud / tujuan tertentu, yang ditujukan untuk kalangan umum / tertentu. Dalam hal ini, bisa saya katakan menulis itu candu. Bicara tentang kata “candu”, jika kita menilik arti kata tersebut di kamus besar bahasa indonesia akan ada arti yang lebih dari satu. Tapi, yang saya maksudkan disini adalah candu dalam artian sebuah kegemaran. Kalau kita sudah gemar melakukan sesuatu, barangtentu, hal yang kita lakukan tersebut nggak hanya dilakukan sekali, namun beberapa atau bahkan berkali-kali, hingga rasa-rasanya hal yang kita lakukan tadi membuat candu atau ketagihan (dalam bahasa agak kasar nya). Layaknya mariyuana, shabu, atau barang sejenis, yang mana barang tersebut bisa membuat candu pada tiap insan yang mengkonsumsi nya. Menulis (menurut saya) juga demikian.
                Kalian tentu tahu :Pram, Tan Malaka, Bung Hatta, Sudjiwo Tedjo, Cak Nun, Onno W Purbo, Fiersa Besari, Boy Candra, Tere Liye dan sekian banyak nama-nama penulis terkenal di Indonesia lainnya.
Mereka yang saya sebutkan tadi, dalam menulis buku, nggak cuma satu buku aja yang sudah terbit. Yang terkenal salah satunya adalah “tetralogi pulau buru” karya penulis asal Blora, ya beliau adalah Pramoedya Ananta Toer. Tetralogi pulau buru ini buku nya nggak cuma satu, ada 4 yakni : Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langakah dan Rumah Kaca.
                Sudah saya jabarkan tadi, menulis itu candu. Dalam sehari kamu update status berapa kali ? Update status, baik di WA, facebook, instastory maupun nge-tweet adalah kegiatan menulis juga. Tiap insan dalam sehari tentu bisa meng-update hingga beberapa status di media sosial, nggak cuma sekali. Menulis itu candu.
                Cobalah menulis, seperti yang saya lakukan ini, maka kamu akan ke candu-an untuk bisa menulis lagi kedepannya, menulis dengan melanjutkan isi dari tulisan sebelumnya, atau menulis lagi dengan ide-ide segar lainnya buah pikiran kalian. Karna menulis itu merupakan anugerah dari Tuhan, menulis itu sarana ber-ekspresi, kalau pelukis menuangkan ekspresi dalam bentuk gambar, maka penulis menuangkan ide/gagasan/ekspresi dalam bentuk rangkaian aksara.
                Menulis itu candu, dengan menulis bisa mendatangkan pendapatan / royalti, tentu buah dari tulisan tadi di buku-kan, di cetak di penerbit dan dibagikan kepada khalayak ramai dengan syarat / nominal tertentu.
                Menulis itu membaca, bukan-kah begitu ? Dengan menulis, secara tak disengaja kamu juga akan membaca. Dengan menulis, sedikit-banyak wawasan kamu juga akan terbuka. Kalau wawasan kita saja luas, tentu akan enak saat di ajak ngobrol oleh siapapun dan dimanapun.
                Menulis itu dimana saja! Tentu dalam hal ini, manusia harus bijak, harus tahu etika, harus tahu, tempat mana yang layak untuk dituangkan tulisan, mana yang tidak. Di era yang katanya milenial ini, banyak kok sarana untuk menulis. Salah satu nya yang saya lakukan adalah menulis di personal blog, bisa juga menulis di zine, koran, majalah atau bebas dimanapun, selama mengedepankan etika menulis dan kenyamanan  apresiator.
               
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”

― 
Pramoedya Ananta Toer


Share:

Sabtu, 15 September 2018

Mereka yang ngaku-nya kurang mampu

Jangan ngaku-ngaku "miskin / Kurang mampu"


Kata-nya orang-orang miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara. Kata-nya angka kemiskinan di Indonesia menurun. Berikut cuplikan singkat seputar tingkat kemiskinan di Indonesia :
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 ada sebanyak 25,95 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 633,2 ribu orang, dari yang sebelumnya tercatat sebesar 26,58 juta orang pada September 2017.

Persentase kemiskinan pada Maret 2018 adalah
9,82 persen, ini pertama kalinya Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit. Sementara persentasenya pada September 2017 itu 10,12 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Senin (16/7/2018).
Disini saya tidak akan membahas lebih detail seputar tingkat kemiskinan di Indonesia. Sudah diketahui oleh masyarakat umum tentunya, soal pengentasan kemiskinan di Indonesia, tentu Pemerintah tidak tinggal diam. Siapapun Presidennya, pasti akan berusaha agar rakyat Indonesia (tidak miskin) alias bisa sejahtera. Banyak upaya pemerintah yang sudah dilakukan sampai saat ini, misal kan dulu waktu pemerintahan pak SBY di luncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang di peruntukan untuk masyarakat kurang mampu / miskin. Tak hanya itu, di pemerintahan yang sekarang-pun, Pak Jokowi juga meluncurkan program serupa, beliau meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera, dll. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah program dari pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan rakyat Indonesia tersebut apakah sudah efektif ? Apakah sudah tepat sasaran sesuai peruntukannya ?
                Fakta di lapangan, belum sepenuhnya program tersebut efektif dan tepat sasaran. Banyak mereka yang ngakunya miskin ternyata bisa menikmati Bantuan dari pemerintah yang notabene di peruntukan untuk masyarakat yang kurang mampu / miskin dalam artian yang sebenarnya. Kebalikannya, masih banyak warga yang kurang mampu justru tidak terjangkau program bantuan dari pemerintah tersebut. Tak sedikit mereka yang antre panjang untuk mendapat bantuan dari pemerintah yang mengenakan emas (gelang, kalung dan perhiasan lainnya), ya walaupun kita belum bisa memastikan apakah gelang, kalung dan perhiasan tersebut asli atau imitasi, heheh ....
                Dalam hal ini, sangat diperlukan kesadaran masing-masing individu / warga, agar bisa bersikap dan bertindak jujur. Jadi kamu yang sebenarnya mampu, kenapa masih ngaku-ngaku kurang mampu ? Yuk introspeksi diri ... .




Share:

Kamis, 13 September 2018

Manfaat Merokok ?

Tanya-jawab seputar rokok, merokok dan perokok.



Dulu, awal berhenti merokok, saya merasa paling hebat. Kemudian menyalah-nyalahkan para perokok. Apalagi, tak lama setelah saya berhenti merokok, ayah tiri saya berpulang karena kebiasaannya merokok. Makinlah saya beringas menyerang para perokok. Ya, mirip orang-orang yang baru kembali ke jalan yang benar, lalu menyalahkan semua orang (uhuk). Tapi, makin kesini, makin biasa aja. Ditilik dari perekonomian negeri, dan ­pertunjukan musik, rokok terbilang berjasa besar. He he he ... .

>> read more baca di bawah ini ya kawan ::


Share:

Sabtu, 08 September 2018

Mulai dari nol "0" ya


The Beginning always the hardest



                Hi, apa kabar ?
            Semoga yang membaca tulisan ini dalam keadaan baik, dan jika sedang dalam kesulitan/kesusahan semoga dimudahkan.


Mulai dari “0” ya ?
Tentu teman-teman gak asing dengan ucapan / kata tersebut. Lazimnya kita temui ucapan / kata tersebut di Pom Bensin / SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) yang mana di ucapkan pegawai SPBU tersebut kepada  customer yang hendak mengisi bahan bakar (baik premium, pertalite, pertamax maupun solar). O iya, saya gak akan membahas tentang SPBU ya.
            Mulai “dari NOL”, bisa diartikan  mulai dari awal. Memulai melakukan / mengerjakan sesuatu yang belum pernah kita lakukan sebelumnya, atau memulai kembali sesuatu yang dulu mungkin pernah kita lakukan, namun sempet berhenti. Terkadang, memulai dari awal itu sulit kawan. Contoh nya, seorang balita yang sedang memulai untuk belajar berjalan, tentu butuh keberanian untuk memulai, konsisten dalam melakukan dan akhirnya setelah melalui proses yang cukup panjang, sang balita bisa berjalan. Itu hanya satu diantara sekian banyak contoh dalam aspek kehidupan manusia ini. Masih banyak aspek dalam kehidupan kita juga awalnya sulit untuk dilakukan.

            Mengapa awal selalu sulit ? Ada berbagai alasan dan pemikiran yang menghambat seseorang untuk mengawali  sesuatu hal tersebut.Ada yang malas, tidak mau mengambil resiko dan rasa akan takut gagal yang membayang.
            Agar bisa lepas landas  dari awal yang sulit, mantapkan niat dan komitmen kita untuk sungguh-sungguh dalam mengejar sesuatu yang di inginkan. Gagal dalam berproses sudah biasa. Segala sesuatu butuh proses bung, seperti anak balita tadi. Nikmati aja tiap proses yang berjalan. Kita hidup di bumi manusia, dimana semua sudah di atur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, kita  hanya berusaha, berdo’a dan bertawakal kepada-Nya.
            Jadi kamu mau stag  di posisi itu saja ? Di depan sudah banyak teman yang menunggu mu untuk bisa berjalan bareng lho. Yuk bergerak, bulatkan tekad, beranikan diri, untuk melangkah perlahan agar hidup mu tidak stagnant dan monoton J
            Awal gak melulu sulit kok. Yang membuat sulit sebenarnya karna kita “mager alias malas bergerak”.
 
-Tulisan ini sengaja di tulis oleh penulis nya sebagai self motivation bagi penulisnya, karena penulis sadar, untuk saat ini sudah jauh tertinggal dari teman seumuran, ketinggalan di bidang akademik, percintaan dan yang lainnya.-
Selamat hari Aksara internasional
#International Literacy Day  ...

08.09.2018 – sutrisno.febri

Share: