Sabtu, 15 September 2018

Mereka yang ngaku-nya kurang mampu

Jangan ngaku-ngaku "miskin / Kurang mampu"


Kata-nya orang-orang miskin dan anak terlantar di pelihara oleh negara. Kata-nya angka kemiskinan di Indonesia menurun. Berikut cuplikan singkat seputar tingkat kemiskinan di Indonesia :
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 ada sebanyak 25,95 juta orang. Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 633,2 ribu orang, dari yang sebelumnya tercatat sebesar 26,58 juta orang pada September 2017.

Persentase kemiskinan pada Maret 2018 adalah
9,82 persen, ini pertama kalinya Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit. Sementara persentasenya pada September 2017 itu 10,12 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta pada Senin (16/7/2018).
Disini saya tidak akan membahas lebih detail seputar tingkat kemiskinan di Indonesia. Sudah diketahui oleh masyarakat umum tentunya, soal pengentasan kemiskinan di Indonesia, tentu Pemerintah tidak tinggal diam. Siapapun Presidennya, pasti akan berusaha agar rakyat Indonesia (tidak miskin) alias bisa sejahtera. Banyak upaya pemerintah yang sudah dilakukan sampai saat ini, misal kan dulu waktu pemerintahan pak SBY di luncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang di peruntukan untuk masyarakat kurang mampu / miskin. Tak hanya itu, di pemerintahan yang sekarang-pun, Pak Jokowi juga meluncurkan program serupa, beliau meluncurkan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Keluarga Sejahtera, dll. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah program dari pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan rakyat Indonesia tersebut apakah sudah efektif ? Apakah sudah tepat sasaran sesuai peruntukannya ?
                Fakta di lapangan, belum sepenuhnya program tersebut efektif dan tepat sasaran. Banyak mereka yang ngakunya miskin ternyata bisa menikmati Bantuan dari pemerintah yang notabene di peruntukan untuk masyarakat yang kurang mampu / miskin dalam artian yang sebenarnya. Kebalikannya, masih banyak warga yang kurang mampu justru tidak terjangkau program bantuan dari pemerintah tersebut. Tak sedikit mereka yang antre panjang untuk mendapat bantuan dari pemerintah yang mengenakan emas (gelang, kalung dan perhiasan lainnya), ya walaupun kita belum bisa memastikan apakah gelang, kalung dan perhiasan tersebut asli atau imitasi, heheh ....
                Dalam hal ini, sangat diperlukan kesadaran masing-masing individu / warga, agar bisa bersikap dan bertindak jujur. Jadi kamu yang sebenarnya mampu, kenapa masih ngaku-ngaku kurang mampu ? Yuk introspeksi diri ... .




Share:

1 komentar: